
Mesin plastik menjadi minyak mengadopsi teknologi pirolisis untuk menghasilkan konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Mesin Plastik ke Minyak adalah proses kimia yang memecah molekul besar plastik menjadi molekul minyak, gas, dan karbon hitam yang lebih kecil. Berikut rincian cara mendapatkan bahan bakar minyak dari sampah plastik.
Teknologi plastik ke minyak?
Limbah plastik biasanya menggunakan teknologi pirolisis untuk melakukan penggunaan daur ulang. Teknologi pirolisis adalah proses industri yang memecah molekul besar plastik/ban menjadi molekul minyak, gas, dan karbon hitam yang lebih kecil. Teknologi pirolisis limbah plastik tidak hanya tidak mencemari lingkungan tetapi juga mendaur ulang energi secara efektif. Artinya, teknologi pirolisis plastik adalah proses kebalikan dari pembuatan produk plastik dengan bahan minyak mentah. Perusahaan kami menambahkan katalis yang berbeda ke bahan plastik yang berbeda untuk pirolisis. Dibandingkan dengan pirolisis dalam negeri teknologi, kami meningkatkan hasil dan kualitas minyak.

Teknologi plastik hingga minyak
-
Karena plastik terbuat dari bahan baku yang berbeda, maka proses pirolisisnya juga sedikit berbeda. PE, PP dan PS terurai pada suhu 300-400 derajat celcius. Namun PVC terurai dalam dua tahap yaitu 200-300 dan 300-400 derajat celcius. PVC dapat melepaskan HCL dan hidrokarbon, dan kemudian terurai selangkah demi selangkah. Karena sifat korosif HCL, dan itu akan mempengaruhi katalis pirolisis, masa hidup dan kualitas minyak. Kemudian teknologi pirolisis meminta agar PVC harus kurang dari 30% dari sampah plastik.
-
Molekul plastik yang berbeda sangat berbeda, sehingga produk akhir dan hasil minyaknya berbeda. Umumnya, ada empat jenis produk pirolisis akhir: gas hidrokarbon (C1-C5), minyak (bensin adalah C5-C11, minyak diesel adalah C12-C20, minyak berat adalah C20), parafin dan kokas.

Beda plastik dengan minyak dengan teknologi pirolisis
Hasil minyak dari beberapa plastik khas:
|
PE |
95% |
|
hal |
90% |
|
PS |
90% |
|
ABS |
40% |