Ada apa
Apakah Anda mencari proyek baru dengan keuntungan lebih baik? atau ragu untuk mengembangkan bisnis dengan menambah produk baru? Maka limbah ban mendaur ulang bahan bakar minyak sangat dianjurkan. Ini adalah proyek mendaur ulang ban demi uang. Mungkin Anda bertanya-tanya bagaimana cara mendaur ulang ban untuk mendapatkan uang, karena dalam kehidupan sehari-hari yang Anda lihat adalah limbah ban yang menumpuk di gunung dan tidak ada gunanya, bahkan berdampak buruk bagi lingkungan. Saya akan menjelaskan lebih lanjut pada artikel berikut ini.
Ban bekas
Pertama mari kita lihat apa yang bisa kita peroleh dari mendaur ulang ban, maka Anda akan tahu bagaimana Anda bisa mendaur ulang ban untuk mendapatkan uang. Terdapat 4 produk akhir dari proses daur ulang bahan bakar minyak bekas ban, bahan bakar minyak, karbon hitam, kawat baja dan syngas.
Bahan Bakar Minyak (40% hingga 45%)
Bahan bakar minyak ban banyak digunakan untuk keperluan industri dan komersial. Ini adalah pengganti batu bara dan solar yang dapat dijual langsung ke pabrik semen, pabrik baja, pabrik kaca, dll.
Bubuk Karbon Hitam (30% hingga 35%)
Produk kedua bagi Anda untuk mendaur ulang ban untuk mendapatkan uang adalah ban karbon hitam. Jumlah karbon hitam sekitar 30% hingga 35% sesuai dengan kualitas ban. Dapat digunakan sebagai penguat kimia pada karet dan pewarna pada industri pigmen, juga dapat digunakan sebagai fly ash untuk pembuatan batu bata semen.
Scrap Kawat Baja (10% hingga 15%)
Produk ketiga yang bisa Anda dapatkan uangnya adalah kawat baja, jumlah kawat baja sekitar 10% hingga 15% sesuai dengan kualitas ban. Bisa dijual langsung ke perusahaan besi dan baja.
Syngas (Sekitar 10%)
Syngas dapat didaur ulang sebagai energi pemanas tambahan pada mesin daur ulang ban.
Daur ulang limbah ban menjadi minyak
Daur ulang limbah ban menjadi minyak adalah proyek ramah lingkungan yang sangat panas dan sangat menguntungkan, jika Anda ingin mendaur ulang ban untuk mendapatkan uang, jangan ragu untuk mengirimkan pertanyaan Anda kepada kami.
Hubungi kami
HUBUNGI KAMI