
Plastik menjadi minyak
Dalam benak masyarakat, sampah plastik adalah musuh lingkungan, namun kenyataannya tidak. Plastik merupakan bahan hemat energi, merupakan alternatif hemat energi dibandingkan produk lainnya. Meski demikian, kita masih harus menghadapi permasalahan lingkungan yang semakin serius akibat meluasnya penggunaan produk plastik. Negara-negara Asosiasi Plastik umumnya dianggap mendorong penggunaan kembali produk plastik dan daur ulang sampah plastik yang lebih baik, industri plastik adalah kunci pembangunan berkelanjutan.
Para ahli percaya bahwa produk plastik dapat secara signifikan mengurangi konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca, khususnya dalam penggunaan isolasi plastik, kemasan makanan dan proses produksi energi terbarukan, manfaat yang signifikan dapat diperoleh. Data penelitian menunjukkan bahwa di Eropa, penerapannya 5 hingga 9 kali lebih tinggi dibandingkan pendapatan dari emisi proses daur ulang plastik dan produk plastik; hingga tahun 2020, pendapatan dari penggunaan plastik akan 9 hingga 15 kali lebih tinggi dibandingkan produksi plastik dan sampah plastik yang menimbulkan emisi.

Mesin proses daur ulang plastik menjadi minyak
Mesin proses daur ulang plastik menjadi minyak mengadopsi teknologi pirolisis untuk mencapai konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Mesin proses daur ulang Plastik menjadi minyak adalah proses kimia yang memecah molekul besar plastik menjadi molekul minyak, gas, dan karbon hitam yang lebih kecil. Berikut rincian cara mendapatkan bahan bakar minyak dari sampah plastik.
Proses daur ulang plastik menjadi minyak?

Proses daur ulang plastik menjadi minyak
Plastik yang telah diolah sebelumnya akan dikirim ke reaktor pirolisis horizontal yang bergerak melalui sistem pengumpan, pirolisis akan dimulai dan gas minyak akan dihasilkan ketika suhu mencapai 500 derajat. Kemudian gas minyak akan didinginkan dengan sistem pendingin semprot, dicairkan, masuk ke tangki minyak. Dan pada saat yang sama, beberapa gas yang tidak terkondensasi masuk ke sistem pemanas sirkulasi udara panas melalui peredam tahan api sekunder, maka akan didaur ulang untuk reaktor pemanas sebagai bahan gas. Gas buang dialirkan ke sistem penghilangan debu yang kuat untuk menghilangkan polusi, lalu melepaskan gas lingkungan ke udara. Emisi terak pirolisis dan didaur ulang melalui sistem pembuangan tertutup kedua.