Teknologi limbah plastik hingga minyak
Sampah plastik dapat didaur ulang dengan teknik pirolisis suhu tinggi, yaitu dengan memanaskan atau menambahkan beberapa katalis pengurai sampah plastik untuk menghasilkan bahan bakar minyak dan solar. Pirolisis limbah plastik tidak hanya tidak mencemari lingkungan, tetapi juga dapat memulihkan energi secara efektif. Dapat dikatakan bahwa pirolisis sampah plastik seperti proses kebalikan dari produksi produk plastik.
Karena komposisi sampah plastik berbeda, metode pirolisisnya juga berbeda. Seperti polietilen (PE), polipropilen (PP) dan polistiren (PS) hampir semuanya terurai pada 300-400 ℃. Namun polivinil klorida (PVC) akan mengalami dua tahap dekomposisi, pada 200-300 ℃ dan 300-400 ℃. Pada suhu yang lebih rendah akan melepaskan HCL, dan menghasilkan lebih banyak hidrokarbon, kemudian terurai lebih lanjut pada suhu yang lebih tinggi. Karena HCL memiliki beberapa peralatan pirolisis korosi, tetapi juga mempengaruhi kualitas katalis pirolisis serta masa pakai mesin dan kualitas bahan bakar minyak dan solar. Jadi sebaiknya kandungan bahan bakunya kurang dari 30% komposisi PVC.
Produk akhir setelah pirolisis
Karena perbedaan struktur molekul bahan plastik yang berbeda maka komposisi produk pembelahan dan perolehannya tidak sama. Secara umum, empat jenis produk akhir dengan pirolisis suhu tinggi: gas hidrokarbon (C1-C5), minyak (molekul gas nomor karbon C5-C11, jumlah molekul karbon solar C12-C20, jumlah molekul karbon berat C20), parafin dan kokas.
Beberapa tipikal perolehan kembali produk pirolisis dan komposisi serta kandungan limbah plastik pada gambar berikut:
|
Bahan mentah |
PP/% |
PE/% |
PS/% |
Campuran/% |
|
Tingkat minyak |
Minyak |
Gas |
Minyak |
Gas |
Minyak |
Gas |
Minyak |
gas |
|
83.4 |
14.6 |
93.2 |
6.3 |
91.9 |
6.1 |
90.0 |
6.0 |